Minyak Atsiri, mungkin bagi yang belum mendengarnya terdengar asing. Namun minyak atsiri merupakan salah satu komoditas ekspor asli Boyolali.
Minyak atsiri, atau dikenal juga sebagai minyak eterik (aetheric oil), minyak esensial (essential oil), minyak terbang (volatile oil), serta minyak aromatik (aromatic oil), adalah kelompok besar minyak nabati
yang berwujud cairan kental pada suhu ruang namun mudah menguap
sehingga memberikan aroma yang khas. Minyak atsiri merupakan bahan dasar
dari wangi-wangian atau minyak gosok (untuk pengobatan) alami. Di dalam
perdagangan, hasil sulingan (destilasi) minyak atsiri dikenal sebagai bibit minyak wangi.
Para ahli biologi menganggap minyak atsiri sebagai metabolit sekunder yang biasanya berperan sebagai alat pertahanan diri agar tidak dimakan oleh hewan (hama) ataupun sebagai agensia untuk bersaing dengan tumbuhan lain (lihat alelopati) dalam mempertahankan ruang hidup. Walaupun hewan kadang-kadang juga mengeluarkan bau-bauan (seperti kesturi dari beberapa musang atau cairan yang berbau menyengat dari beberapa kepik), zat-zat itu tidak digolongkan sebagai minyak atsiri. Di Boyolali, minyak atsiri dibuat dengan bahan baku bunga kenanga Bahan baku minyak wangi atau parfum itu mampu menembus pasaran dunia. Antara lain AS, Prancis, Singapura, Inggris, dan Jerman.Namun di tengah permintaan pasar dunia yang meningkat, kian sulit memperoleh bahan bakunya berupa tanaman bunga kenanga.Hanya ada lima daerah di Jateng yang bisa memasok, itu pun dalam jumlah terbatas, di antaranya Kabupaten Boyolali, Klaten, Ungaran, dan Sukoharjo. Dalam kondisi normal, menurut dia, produksi minyak atsiri Boyolali mencapai 1,8 ton per tahun dengan tiga kali masa panen.Namun jika terjadi panen raya atau empat kali panen produksi produksinya mampu mencapai 2-2,5 ton dalam setahun.
Cara
Pembuatan Minyak Atsiri
Sebenarnya proses pembuatan minyak
kenanga dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, diantaranya yaitu destilasi air, destilasi uap dan air
dan destilasi uap. Indonesia adalah
salah satu penghasil minyak kenanga di dunia, namun kualitas dari minyak
kenanganya masih dibawah negara-negara lain pengekspor minyak kenanga lainnya,
hal itu disebabkan karena faktor-faktor yang kurang mendukung dalam budidaya
kenanga baik pra panen maupun pasca panen. Tujuan dari penelitian ini adalah
Mempelajari proses pembuatan minyak kenanga dengan menggunakan metode
penyulingan destilasi uap. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode
destilasi uap .
Pertama-tama air dimasukkan ke ketel
uap untuk menghasilkan steam, dengan menggunakan bahan bakar LPG, sedangkan
bahan baku dimasukkan ke ketel suling. Apabila steam yang terbentuk sudah
mencapai suhu ± 1000C dan tekanannya ± 1 bar maka steam tersebut dialirkan ke
ketel suling. Uap dan minyak kenanga yang keluar dari ketel suling dialirkan ke
kondensor. Waktu penyulingan dihitung mulai tetes pertama dari kondensat.
Minyak yang ada di kondensat dipisahkan dari air suling kemudian dianalisa.
Variabel peubahnya adalah arah aliran steam(atas dan bawah), bentuk bahan baku
dan juga lama waktu destilasi (0.5; 1; 1.5 jam). Sedangkan kondisi operasinya
adalah temperatur steam ± 1000C dan tekanannya ± 1 bar.
- See more at: http://vhyerdha.blogspot.com/2013/01/pengertianalasankandungankhasiatdan.html#sthash.IKNP2Az3.dpuf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar