Jagung Hibrida
Sentra produksi jagung hibrida meliputi areal 24.869 hektar yang
tersebar di Kecamatan Musuk, Boyolali, Mojosongo, Klego, Kemusu,
Wonosegoro, Ampel dan Teras, dengan total produksi per tahun 113.479
ton. Jagung dari daerah ini dipasarkan ke berbagai daerah di Jawa tengah
untuk kepentingan konsumsi jagung segar dan bahan pakan ternak.
Jagung
jenis ini juga banyak dimanfaatkan sebagai salah satu bahan baku
industri makanan dan memiliki daya jual yang tinggi. Kualitas jagung
hibrida tergolong sangat bagus, tahan terhadap hama dan memiliki mudah
pengolahannya. Pengembangan jagung hibrida di Kabupaten Boyolali sangat
membantu perekonomian masyarakat. Karena selain dapat dimanfaatkan
jagungnya sebagai salah satu komoditi pertanian yang cukup diandalkan,
daun-daunnya juga dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak sapi yang
merupakan ternak andalan Kabupaten Boyolali.
Jarak Pagar
Budidaya tanaman jarak dan Industri pengolahan minyak jarak. Lokasi
di Kecamatan Klego, Andong, Kemusu, Juwangi, Wonosegoro dan Nogosari.
Potensi areal: 10.409 hektar
Kegunaan: bahan baku industri minyak jarak.
Tembakau
Produksi tembakau rajangan di Kecamatan Mojosongo, Banyudono, Musuk,
Selo, Cepogo, Ampel, Teras dan Sawit . Produksi 4.178.543 ton/tahun
meliputi areal 5.369,35 hektar. Manfaat: bahan baku industri rokok.
Pemasaran: ke wilayah Jateng dan Jatim.
Tembakau asapan dihasilkan di Kecamatan Mojosongo, Banyudono, teras,
Ampel dan Sawit. Produksi 1.760,79 ton per tahun dengan areal seluas
2.635 hektar. Manfaat: Bahan baku industri rokok. Pemasaran di wilayah
Jateng dan Jatim.
Asparagus dan Rebung
Budidaya asparagus dan rebung berkembangan di Kecamatan Teras dan
Mojosongo pada areal 15,4 hektar. Produksi asparagus 46,8 dan rebung
19,8 ton per tahun. Kedua komoditi ini untuk memenuhi permintaan ekspor
dan industri makanan olahan.
Ubi Kayu
Setiap
tahun Boyolali menghasilkan ubi kayu atau singkong 197.969 ton dari
areal 8.600 hektar. Daerah yang menghasilkan meliputi Kecamatan
Wonosegoro, Klego, Simo, Nogosari, Sambi, Andong, Mojosongo, Karanggede,
Musuk dan Kemusu. Singkong dimanfaatkan untuk bahan makanan ringan dan
bahan pakan ternak.
Pepaya
Budidaya pepaya dikembangkan di Kecamatan Mojosongo, Teras, Boyolali,
Musuk dan Ampel. Produksi 12.276,7 ton per tahun dari sekitar 658.848
batang pohon. Pemasaran buah ini ke berbagai daerah di Jawa tengah dan
Jakarta. Selain untuk konsumsi buah segar, pepaya juga menjadi bahan
baku industri saos, asinan dan sari buah. Industri pengolahan buah
seperti seperti pepaya dan lain-lain di Indonesia cukup berkembang.
Termasuk pengolahan buah pepaya untuk saos, sari buah, asinan dan
lain-lain. Kabupaten Boyolali menyediakan buah pepaya yang cukup banyak
dan dapat memenuhi kebutuhan industri tersebut, selain untuk kebutuhan
konsumsi buah segar.
Selasa, 02 Desember 2014
Wisata Kuliner #KhasBoyolali
Nasi Urap Sambal Tumpang di Warung Soto Nggoper
Nasi Urap
Sambal Tumpang di Warung Soto Nggoper, nama warung makan ini tergolong
unik, bagaimana dengan rasanya? Pasti lezat. Selain menyajikan soto di
warung ini menyediakan urap dan sambal tumpang (orang Boyolali
menyebutnya sambal lethok) yang popularitasnya bahkan mengalahkan menu
sotonya.Urap khas Boyolali (orang Jawa menyebutnya gudhangan) terasa
istimewa karena di atasnya ditambahkan taburan bubuk kacang yang
memunculkan citarasa khas nan sedap. Warung Nggoper adalah jenis soto
ndeso yang menggunakan kuah kaldu tipis dan isian minimalis. Rasanya
segar dan ringan di lidah. Soto daging sapi ini cocok disantap dengan
lauk mentho, sate telur puyuh, sate hati-ampela, atau aneka gorengan
yang tersedia di sepanjang meja. Porsinya terbilang kecil sehingga tak
akan terlalu membebani lambung di pagi hari. Jam buka: pagi – sore
Lokasi: Jl. Sendang Lawe, Karanggeneng – Boyolali. Sebelah Timur Pasar
Sunggingan (yang ada patung sapinya), tidak jauh dari lokasi Soto Seger
Mbok Giyem 1
Soto Mbok Giyem
Soto Seger
Mbok Giyem Boyolali
Soto Seger Mbok Giyem mempunyai kedudukan penting dalam peta kuliner
Boyolali. Boleh dibilang ia adalah penanda kebangkitan usaha kuliner di
Boyolali. Kemunculannya seolah menggairahkan kembali dan makin
menyemarakkan dunia kuliner di kota kecil ini.
Soto Seger Mbok Giyem mampu menarik banyak pelanggan baik dari dalam
maupun luar kota. Alhasil di dekat warungnya pun mulai banyak
bermunculan penjual makanan seperti bubur sambal lethok (sambal tumpang
khas Boyolali), bakso, susu segar, bothok, steak, dsb. Warung-warung
makan yang sudah lama berdiri pun turut bergairah kembali.Soto disajikan
dalam mangkuk kecil dengan isian daging sapi/suwiran ayam, kecambah,
ditambah taburan daun seledri dan bawang merah goreng. Untuk soto ayam
biasanya ada tambahan keripik kentang di dalamnya.Makan soto di warung
ini makin istimewa karena di meja anda akan menemukan deretan panjang
makanan kecil / lauk pendamping untuk soto. Ada sate ayam, sate kikil,
sate babat, Sate paru, sate udang tepung, sate cingur, sate telur puyuh,
sate uritan, sate hati-ampela ayam, dan berbagai macam gorengan seperti
tempe goreng, mendoan, tahu bakso, bakwan sayur, sosis Solo, mentho
(makanan kecil khas boyolali yang terbuat dari kacang, singkong, dan
kelapa), dll. Tempe gorengnya enak, sangat renyah sampai ke dalam. Jam
buka: 06.00 – 18.00 (jam buka bervariasi tergantung cabangnya). Kalau
yang di Jl. Pandanaran siang hari biasanya sudah habis.Lokasi: Warung
Soto Seger Mbok Giyem Boyolali 1: Jalan Garuda, selatan Pasar Sunggingan
(yang ada patung sapinya). Warungnya berhadapan dengan SDN 5 Boyolali,
Jenang Pecel
Jenang pecel
adalah semacam modifikasi dari pecel sayuran pada umumnya. Pecel tidak
lagi disajikan dengan nasi, melainkan dengan jenang. Jenang yang
dimaksud disini sebenarnya adalah bubur sumsum (yang terbuat dari tepung
beras). Untuk komponen pecelnya sama saja, terdiri dari aneka macam
sayuran rebus yang kemudian diguyur dengan sambal kacang. Anda akan
menemukan sensasi rasa yang unik ketika pecel yang teksturnya kaya
berpadu dengan bubur sumsum yang lembut dan lumer di mulut. Jenang pecel
ini adalah makanan tradisional khas dari Boyolali, tapi sayangnya
sekarang sudah makin susah ditemukan. Jenang pecel biasanya dijajakan di
warung-warung kecil yang ada di perkampungan penduduk, namun ada juga
penjual keliling yang pakai gendongan. Terasa makin sedap ketika
disajikan di atas pincuk, alas makan dari daun pisang. Makanan yang
merakyat, enak dan murah meriah. ( sumber wisata kuliner.com)
Langganan:
Postingan (Atom)